Teknis Budidaya Padi Organik

Posted by www.organiknasaku.com Sabtu, 28 Mei 2016 0 komentar
Asalamuallaikum  .....
Pada kesempatan hai ini saya akan sedikit menjelaskan teknik Berbudidaya Padi Dengan Pengaplikasian Pupuk Nasa

=================================
Untuk info dan pemesanan Hubungi 
Budianto
Telf/Wa: +85298598174/085232128980
Bbm : 7B479BC5
======================

Pedoman dan teknis berbudidaya
A.      Benih
Dengan jarak tanam 25x25 cm per 1000m sawah membutuhkan 1,5-3 kg.
Jumlah ideal benih yang di sebatkan sekitar 50-60gr/m. Perbandingan luas tanah
Untuk pembenihan dengan lahan tanam adalah 3 : 100/ 1000m sawah 3,5m pembibitan
B.      Perendaman Benih
Benih di rendam poc nasa dan air, dosis 2cc/lt air selama 6-12 jam, tiriskan dan masukkan
ke dalam karung goni Benih padi yang mengambang di buang. Selanjutnya di peram menggunakan
daun pisang/ di rendam di dalam tanah selama 1-2 hari sampai benih berkecambah serentak.
C.      Pemeliharaan Penyemaian / Pembibitan
Persemaian di airi dengan berangsur sampai setinggi 3-5cm. Setelah bibit berumur 7-10 hari
Dan 14-18hari, di lakuka penyemprotan Poc Nasa dengan dosis 2ttp/tangki.
D.     Pemindahan Benih
Bibit yang siap di pindah tangankan ke sawah berumur 21-40 hari, berdaun 5-7helai, batang bawah
Besar dan kuat, pertumbuhan seragam, tidak terserang hama dan penyakit.
E.      Pemupukan
Pemupukan seperti pada tabel berikut, dosis pupuk sesusi dengan hasil panen yamg diinginkan.
Semua pupuk makro di campur dan di sebarkan merata ke lahan sesuai dosis.
Khusus penggunaan Hormonik bisa di campurkan dengan Poc Nasa kemudian di semprotkan
(3-4 tutup NASA + 1ttp Hormonik/tangki). Hasil akan bervariasi, kondisi dan jenis tanah, serangan
hama dan penyakit.

 Tabel Penggunaan Supernasa Dan Poc nasa

Jenis pupuk
Waktu aplikasi
Olah Tanah (Kg)
25 Hari (Kg)
45 Hari (Kg)
Urea
ZA
SP-36
KCL
Dolomit
18
2
10
10
25
2-3 botol (Siram)
36
3,5
2,5
10
-
1 botol (Siram)
18
2
-
20
-
-
Catatan : Dosis produksi padi 1-1,2 ton/ 1000m gabah kering panen

 Jenis pupuk
Waktu aplikasi 
 Olah Tanah (Kg)
25 hari (Kg) 
45 Hari (Kg) 
 Urea
SP-36
KCL
 7,5
12,5
-
1 Botol (Siram)
-
15 
2,5
5
-
4-5ttp/tangki 
(Semprot)
7,5
-
10
-
4-5ttp/tangki 
Catatan: Dosis produksi padi 0,8- <1ton / 1000m gabah kering Panen

 Jenis pupuk
Waktu aplikasi 
 olah tanah (Kg)
25hari (Kg) 
45hari (Kg) 
Urea
SP-36
KCL
 6
11,5
-
20-40ttp ) Siram)
-
 10,5
-
4
4-8ttp/tangki
1 ttp/ tangki
( Campur Nasa)
 6
-
7,5
4-8ttp/tangki
1ttp/tangki
(campur nasa)
 Catatan : Dosis produksi padi 0,6 < 0,8 ton/ 1000m. gabah kering panen

Cara penggunaan Poc Nasa dan Supernasa
  1. Pemberian supernasa dengan cara di larutkan dalam air secukupnya kemudian di siramkan (hanya di siramkan)
  2. Jika dengan poc nasa di campurkan air secukupnya bisa di siramkan ataupun di semprotkan.
  3. Kusus Sp-36 bisa di larutkan Supernasa / Poc nasa sedangkan pupuk makro lainnya dapat di sebar secara merata.
F. Pengolahan Lahan Ringan
     Di lakukan pada umur 20hst, bertujuan untuk sirkulasi udara dalam tanah, yaitu membuang gas         beracun dan menyerap oksigen.
G. Penyiangan
     Penyiangan rumput-rumput liar seperti jajagoyang, sunduk gangsir, teki dan enceng gongok di            lakukan 3kali umur 4minggu, 35 dan 55.
H. Pengairan
     Di lakukan pada fase awal pertumbuhan, pembentukan anakan, pembunggan dan masa bunting. Sedangkan pengeringan hanya di lakukan fase sebelum bunting bertujuan menghentikan dan fase pemasakan biji untuk menyeragamkan dan mempercepat pemasakan kimia.
I . Pengendalian Hama Dan Penyakit
l   Hama Putih
Gejala :menyerang daun bibit, Kerusakan berupa titik-titik  yang memanjang sejajar tulang daun,ulat menggulung daun padi.
Pengendalian: (1) Pengaturan air yang baik, penggunaan bibit sehat,melepaskan musuh alami,menggugurkan tabung daun. (2) Menggunakan BVR dan Pestona
l   Padi trips
Gejala: daun menggulung dan berwarna kuning sampai kemerahan, pertumbuhan bibit terhambat , pada tanaman dewasa gabah tidak berisi 
Pengendalian: BVR atau Pestona
l   Wereng penyerang batang padi: Wereng padi coklat, wereng padi berpunggung putih, dan wereng penyerang daun padi: wereng padi hijau.
         Merusak dengan mengisap cairan batang padi dan dapat menularkan firus. Gejala: tanaman padi menjadi kuning dan mengering, sekelompok tanaman seperti terbakar, tanaman yang tidak terbakar menjadi kerdil. Pengendalian (1) Bertanam padi serempak, menggunakan faritas yang tahan wereng (seperti IR36,IR48,IR64,Cimanuk,Progo dll), membersihkan lingkungan,melepas musuh  alami seperti laba-laba dan kumbang lebah.(2) Penyemprotan BVR 
l   Walang sangit : Menyerang buah padi yang masak susu. Gejala buah hampa atau berkwalitas rendah seperti berkerut, berwarna coklat dan tidak enak, pada daun terdapat bercak bebas isapan dan bulir padi berbintik-bintik hitam.
        Pengendaliannya: (1) bertanam serempak, peningkatan kebersasihan, pengupulkan dan pertumbuhan tanaman terganggu. Pengendalian: mengumpulkan dan memusnahkan telur, melepas musuh alami seperti jangkrik,dan laba-laba (2) penyemrotan BVR atau Pestona.
l   Kepik Hijau : menyerang batang dan buah padi. Gejala: pada batang tanaman terdapat bekas tusukan, buah padi yang di serang memiliki noda bekas isapan dan pertumbuhan tanaman terganggu. Pengendalian: mengumpulkan dan memusnahkan telur-telurnya, penyemprotan BVR dan Pestona.
l   Penggerak batang padi terdiri atas : Penggerakan batang padi putih, kuning, bergaris, dan merah jambu. Menyerang batang dan pelepah daun. Gejala: pucuk tanaman layu, kering berwarna kemerahan dan mudah di cabut, daun mengering dan seluruh batang kering. Kerusakan pada tanaman muda disebut hama "SUNDEP" dan pada tanaman bunting (pengisian biji) disebut "BELUK" Pengendalian: (1) menggunakan varitas tahan, meningkatkan kebersihan lingkungan, menggenangi sawah selama 15 hari setelah panen agar kepompong mati, membakar jerami (2) menggunakan BVR atau Pestona.
l   Hama tikus : Menyerang batang muda (1-2 bulan) dan buah. Gejala : adanya tanaman padi yang roboh pada petak sawah dan pada serangan hebat di tengah petak tidak ada tanaman. Pengendalian : pergililiran tanaman, tanam serempak, sanitasi, gropyokan, melepas musuh alami seperti ulat dan burung hantu, penggunaan NAD (Naturel Aromatik)
l   Penyakit bercak daun coklat
         Penyebab: Jamur helmintosporium oryzae.
         Gejala : menyerang pelapah,malai,buah yang baru tumbuhdan bibit yang berkecambah. Biji bercak-bercak coklat tetapi tetap berisi, padi dewasa busuk kering, biji kecambah busuk dan kecambah mati. Pengendalian: (1) merendam benih di air hangat + POC NASA. pemupukan berimbang, tanam padi tahan penyakit ini.
l   Penyakit Blast
         Penyebab: Jamur pyricularia oryzae. Gejala: menyerang daun, buku pada malai dan ujung tangkai malai.Daun,gelang buku,tangkai malai dan cabang di depan tangkai malai membusuk. 
         Pemasakan makanan terhambat dan butiran padi menjadi hampa.
         Pengendalian: (1) membakar sisa jerami,menggenangi sawah,menanam faritas unggul (Santani,Cimandiri,IR-48,IR36,) Pemberian pupuk N di saat pertengahan fase vegetatif dan fase pembentukan bulir (2) Pemberian GLIO di awal tanam.
l   Busuk Pelepah Daun
         Penyebab: jamur Rhizoktonia sp. Gejala: menyerang daun dan pelapah daun pada tanaman yang telah membentuk anakan. Menyebkan mutu gabah menurun. Pengendalian: (1) menanam padi tahan penyakit (2) Pemberian GLIo pada saat pembentukan anakan.
l   Penyakit Fusarium
         Penybab : jamur fisarium moniliforme. Gejala: menyerang malai dan biji muda menjadi kecoklatan, daun terkulai, akar membusuk. Pengendalian: merenggangkan jarak tanam, mencelupkan benih + POC NASA dan di sebari GLIO di lahan.
l   Penyakit Kresek/ Hawar daun
         Penyebab : bakteri( Xantomonas campestris pv oryzae) Gejala: menyerang daun dan titik tumbuh. Terdapat garis-garis di antara tulang daun, garis melepuh dan berisi cairan kehitam-hitaman, daun mengering dan mati. Pengendalian: (1) menanam varitas tahan penyakit, menghindari luka mekanis, sanitasi lingkungan. (2) pengendalian di awal dengan GLIO.
l   Penyakit kerdil
         Penyebab: Virus di tularkan oleh wereng coklat Nilaparvala lugens.
         Gejala: Menyerang semua bagian tanaman, daun menjadi pendek,sempit daun berwarna kekuning-kuningan, batang pendek,buku-buku pendek,anakan banyak tapi kecil. Pengendalian: sulit di lakukan, usaha pencegahan dengan memusnahkan tanaman yang terserang ada pengendalian vector dengan BVR arau pestona.
l   Penyakit Tungro
        Penyebab: Virus yang di tularkan oleh wereng hijau Gejala: menyerang semua bagian tanaman. pertumbuhan tanaman kurang sempurna, daun kuning hingga kecoklatan, jumlah tunas berkurang, pertumbuhan berkurang, pembungaan tertunda, malai kecil dan tidak berisi.Pengendalian : menanam padi tahan wereng Dan pengendalian vektor virus dengan BVR.

         Cukup sekian yang bisa saya jelaskan jika kuran jelas hubungi 085221238980 atau Bbm 7B479BC5. semoga bermanfaat dan wasallam.......





TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Teknis Budidaya Padi Organik
Ditulis oleh www.organiknasaku.com
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://tokonasanganjuk.blogspot.com/2016/05/teknis-budidaya-padi-organik.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Buat Email | Copyright of TOKO ORGANIK NASA NGANJUK.